Dalam hitungan detik serbuk kecokelatan hasil ekstrak daun sirsak, keladitikus, kunyit putih, dan tapak dara itu masuk ke dalam 360 kapsul.
Ruang seluas 3 m x 2,5 m itu tertutup rapat. Sebuah pendingin ruangan di salah satu bagian dinding disetel pada suhu 25oC. Dari pintu kaca terlihat seorang pekerja berpakaian biru, bersarung tangan dan bertopi kain berwarna putih, serta mengenakan masker berdiri di hadapan sebuah mesin. Tangannya memegang sebuah piringan, lalu meletakkannya di atas sebuah alas bundar. Dalam hitungan detik piringan itu terisi oleh 360 kapsul terbuka berwarna jingga.
Piringan itu lantas berpindah ke alas lain. Di atas alas itu kapsul secara otomatis diisi bubuk berwarna kecokelatan paduan ekstrak daun sirsak, keladitikus, kunyit putih, dan tapak dara itu. Detik berikutnya sebuah piringan lain berisi tutup kapsul diletakkan di atas piringan pertama. Lalu ditaruh di semacam roda. Dalam detik berikutnya pasangan kapsul pun menutup rapat.
Rebusan segar
Trubus menyaksikan proses pengapsulan itu di sebuah pabrik di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam 1 jam mesin semiotomatis itu memroses hingga 15.000 kapsul. Hasil penelusuran Trubus, saat ini beberapa dokter, produsen, dan herbalis memang sudah menyediakan olahan daun sirsak, baik berupa simplisia, teh (bubuk), maupun kapsul. Sebut saja Dwi Ranny Pertiwi, pemilik pabrik di Cibinong, Bogor, dr Zainal Gani (Malang, Jawa Timur), dan dr Paulus Wahyudi Halim (Tangerang, Banten) yang memproduksi kapsul ekstraksi daun sirsak, serta Drs Suwadji Apt yang mengolah daun sirsak dalam bentuk teh.
Harap mafhum selama ini daun sirsak lebih lazim dikonsumsi dalam bentuk air rebusan daun segar atau simplisia. Sebanyak 10 - 15 lembar daun segar dicuci bersih, lalu direbus dengan 3 gelas air. Rebus dalam wadah tembikar dengan api besar. Setelah air mendidih baru api dikecilkan hingga air tersisa 2 gelas. Dr Willie Japaries MARS, dokter dan herbalis di Jakarta menyarankan untuk kembali merebus bahan baku dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Hasil rebusan pertama yang pekat dan hasil rebusan ke-2 yang lebih encer lalu digabungkan dan diaduk. Barulah hasil pencampuran itu diminum untuk 3 kali konsumsi masing-masing 1 gelas.
Seduhan teh
Pilihan lain, merebus daun kering yang sudah diolah menyerupai bubuk teh. Daun sirsak bersih dirajang kecil-kecil. Lalu diletakkan di atas nampan dan dikeringanginkan. Prof Sumali menuturkan daun sirsak sebaiknya tidak dikeringkan dengan cara dijemur langsung di bawah terik matahari, melainkan diangin-angin pada suhu kamar. Alternatif lain dikeringkan dengan cara dioven, tapi suhu tidak boleh lebih dari 60oC selama 30 menit. Di atas itu zat aktif rusak.
Setelah itu daun zuurzak ditumbuk halus dan diayak. Hasil ayakan lantas digongso dengan api kecil di atas wajan tanah sembari diaduk-aduk menggunakan sendok kayu sampai hangat-hangat kuku. Jika hendak langsung dikonsumsi, seduh dengan air panas atau rebus dengan api besar hingga mendidih. Dengan dikeringkan, daun sirsak tahan disimpan berbulan-bulan asal diletakkan di wadah kering dan tertutup.
Jika ingin lebih praktis, orang dapat mengonsumsi kapsul berisi ekstrak daun sirsak. Dr Zaenal Gani mengekstrak daun sirsak dengan cara merendam potongan daun sirsak dalam alkohol 70% selama 5 - 6 jam. Air rendaman lalu disaring menggunakan kain kasa. Kemudian dipanaskan dengan suhu 40 - 50oC sampai terjadi penguapan. Alkohol yang menguap disimpan dalam tabung kondensasi. Air rendaman tersisa yang masih mengandung senyawa berkhasiat asal daun sirsak kemudian diuapkan lagi dengan suhu 40 - 50oC hingga kadar airnya tinggal 5 - 10%. Setelah menjadi bubuk, ekstrak daun sirsak siap dikapsulkan.
Herbal pendukung
‘Dengan proses pengapsulan ekstraksi tahan simpan hingga 3 tahun,’ kata Abdullah Suryadi, supervisor produksi pabrik di Cibinong. Kapsul disimpan di wadah kering dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Para dokter dan herbalis menyarankan agar konsumsi daun sirsak dipadukan dengan herbal lain. ‘Herbal pendukung berfungsi memperkuat kinerja herbal utama, mencegah efek samping, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperbaiki pencernaan,’ tutur dr Sidi Aritjahja, dokter dan herbalis di Yogyakarta.
Dr Paulus Wahyudi Halim menggabungkan ekstrak daun sirsak dengan ekstrak temuputih dan temulawak dalam 1 kapsul. Sembari itu pasien juga disarankan mengonsumsi herbal peningkat kekebalan tubuh seperti sambiloto dan meniran. (Evy Syariefa/Peliput: Endah Kurnia Wirawati, Imam Wiguna, & Karjono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar