Sirsak madu sulaeman sudah sohor di antara rekan-rekan Sulaeman, si empunya pohon. Maklum buah Annona muricata itu manis tanpa rasa asam. “Kalau saya main tenis, teman-teman pesan untuk dibawakan jusnya,” kata pengusaha tekstil di Bandung, Jawa Barat, itu. Kini tak hanya buah, daunnya pun diincar.
Harap mafhum, belakangan daun tanaman anggota famili Annonaceae itu ramai disebut-sebut memiliki khasiat antikanker. Itu seperti hasil studi oleh periset di Sekolah Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin dan peneliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD. Riset menggunakan bahan baku daun sirsak asal Garut, Jawa Barat, itu menunjukkan kandungan senyawa aktif acetogenins pada daun sirsak ampuh menumpas 7 sel kanker. Yaitu kanker serviks, payudara, usus besar, pankreas, prostat, paru-paru, dan ginjal.
Riset itu didukung oleh bukti empiris pengalaman banyak pasien kanker. Angka penanda kanker seorang pasien kanker usus di Bandung, Jawa Barat, turun setelah menelan kapsul berisi ekstrak daun sirsak. Sel kanker yang semula terdeteksi menyebar ke lengan seorang penderita kanker payudara hilang pascakonsumsi air rebusan daun sirsak dan kaspul berisi ekstrak daun sirsak.
Menurut dr Hardhi Pranata SpS MARS, acetogenins dalam daun sirsak mengendalikan mitokondria yang overacting. Mitokondria merupakan organ sel penghasil energi berupa adenosine trifosfat (ATP) yang banyak dibutuhkan sel kanker untuk berkembang. “Jika mitokondria normal maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali,” tutur alumnus Universitas Indonesia itu kepada wartawan Trubus, Lastioro Anmi Tambunan.
Khasiat daun sirsak pula yang kini tengah dicoba oleh Shahnaz Haque. Shahnaz diketahui menderita kanker ovarium yang menyebabkan salah satu indung telurnya diangkat pada 1998. Hingga kini ia disiplin menjalani hidup sehat dan mengonsumsi herbal untuk menjaga kesehatan tubuh. “Sebagai survival cancer kemungkinan seseorang terkena kanker kembali sangat besar,” kata herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati yang meresepkan daun sirsak untuk Shahnaz. Pantas dengan khasiatnya itu daun sirsak kini menjadi incaran banyak orang. Termasuk daun dari pohon milik Sulaeman. (Evy Syariefa/Peliput: Endah Kurnia Wirawati & Faiz Yajri)
Shahnaz Haque, “Riwayat Kanker dalam Keluarga" “Sebagai survival cancer saya harus konsisten merawat tubuh untuk menjaga kesehatan,” tutur aktris Shahnaz Haque kepada wartawan Trubus, Endah Kurnia Wirawati. Pilihan Shahnaz antara lain jatuh pada herbal. Aktris kelahiran 1 September 1972 itu pernah divonis menderita kanker ovarium sehingga menjalani operasi pengangkatan salah satu indung telurnya pada 1998. Dokter sempat menyebutkan istri dari musisi Gilang Ramadhan itu tidak bisa memiliki keturunan. Namun, kenyataan berkata lain, “Alhamdulillah Allah SWT masih mengizinkan saya memiliki 3 putri,” ujar ibu dari Pruistine Aisha, Charlotte Fatima, dan Mieke Namira Haque Ramadhan itu. Menyadari “mewarisi” riwayat kanker dalam keluarga—ibunda Shahnaz meninggal karena kanker ovarium—pembawa acara di beberapa stasiun televisi swasta itu menjalani hidup sehat. Pola makannya vegetarian, tidak merokok, dan tidak minum kopi. Shahnaz pun rajin menjalani ibadah puasa. Di luar itu Shahnaz mengonsumsi herbal. Herbal juga yang menjadi pilihan Gilang untuk mengatasi keluhan kesehatannya antara lain sinus dan asma. Menurut Shaqnaz yang diamini oleh herbalis Valentina Indrajati, peran herbal mirip sel punca yang memiliki kemampuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sel punca biasanya diambil dari tali pusar saat bayi lahir. Hasil pemeriksaan oleh Valentina pada Shaqnazternyata terdeteksi adanya kanker pada ginjal dan ovarium meski tahap awal sekali. Dengan riwayat kanker, Shahnaz segera mengonsumsi herbal terdiri atas daun sirsak, jamur ling zhi, benalu duku, dan temuputih. Ling zhi alias ganoderma mengandung polisakarida yang berperan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Benalu duku secara in vivo dan in vitro mampu menghambat sel kanker rahim. Kandungan mistellectin dan viscotoxin-nya membunuh sel kanker secara selektif. Sementara temuputih ampuh menghambat pertumbuhan sel kanker. Shahnaz mengimbangi terapi itu dengan yoga. “Penyembuhan kanker secara holistik termasuk bermeditasi untuk menjernihkan pikiran dari emosi,” tutur Shahnaz yang berlatih yoga sekali seminggu. Satu setengah bulan mengonsumsi herbal Shahnaz kembali diperiksa. Hasilnya kanker pada ginjal tidak terlihat lagi, sementara pada ovarium membaik. *** |
Nyoman Nuarta, “Daun Sirsak untuk Kesehatan" Sudah setahun terakhir pematung berkaliber internasional yang mendesain dan membangun Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Nyoman Nuarta, mengonsumsi air seduhan daun sirsak. Setiap pagi ia mengambil sejumput rajangan daun sirsak kering dan menyeduhnya dengan air panas. Air seduhan itu ia minum, mirip seperti menyeruput minuman teh Camellia sinensis. “Ini untuk menjaga kesehatan,” tutur pematung kelahiran 1 November 1951 itu. Pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS, menuturkan secara turun-temurun daun dan buah sirsak memang dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk menyehatkan tubuh. Rebusan daun sirsak yang diberi gula jawa dan air perasan jeruk lemon, misalnya, mempunyai efek relaksasi dan membuat mudah tidur. Pantas Nyoman memilih daun Annona muricata itu untuk menjaga kesehatan. *** |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar