Jawabannya sudah pasti tidak bisa. Inilah yang semua orang tidak perhatikan dan tidak sadari bahwa para dokter medis konvensional tidak akan berkutik melawan penyakit tanpa obat-obatan kimia dan peralatan operasi.
.
Tanpa Perlu Obat-Obatan Kimia dan Operasi
Lain halnya dengan pengobatan holistik (baik yang tradisional maupun modern), kami tidak perlu obat-obatan kimia maupun peralatan operasi untuk mengatasi segala penyakit yang ada bahkan yang maut seperti misalnya kanker stadium 4, diabetes, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, hepatitis, AIDS, lupus, dan lain-lainnya (silahkan Anda sebutkan nama-nama penyakit yang Anda pernah dengar sebelumnya).
Ya benar… tidak perlu. Saya berkata benar dan ini merupakan REALITA bukan teori belaka.
Untuk mempermudah Anda memahaminya, simaklah dengan seksama tabel perbandingan berikut:
Tabel Perbandingan Pengobatan Medis Konvensional
dengan Pengobatan Holistik Modern
Pengobatan Medis Konvensional | Pengobatan Holistik Modern |
Modern dan memakai teknologi canggih. | Modern dan memakai teknologi canggih. |
Ditunjang uji ilmiah, tapi kurang ditunjang kesaksian KESEMBUHAN pasien. | Ditunjang uji ilmiah + ditunjang banyak kesaksian KESEMBUHAN pasien.(Inilah yang selalu tidak diperhatikan oleh masyarakat bahwa selain uji ilmiah, seharusnya ada bukti nyata dari kesaksian para pasien yang berhasil sembuh karena uji ilmiah bisa dimanipulasi, sedangkan realita tidak bisa dimanipulasi) |
Uji ilmiah lebih banyak dilakukan di dalam laboratorium. | Uji ilmiah dilakukan di dalam laboratorium dan di lapangan.(Perlu Anda sadari realita bahwa manusia tidak tinggal di dalam laboratorium, jadi diperlukan uji ilmiah di lapangan untuk menentukan validitas kebenaran suatu pengobatan. Habitat asli manusia bukan di dalam lab tapi di lingkungan bebas yang “penuh warna”). |
Mengandalkan obat-obatan kimia dan operasi. | Tidak mengandalkan obat-obatan kimia dan operasi. |
Memandang penyakit dan kondisi manusia secara terpisah. | Memandang penyakit dan kondisi manusia secara menyeluruh. |
Lebih cenderung menekan gejala. | Mengatasi akar penyakit dan gajalanya. |
Sintetis atau tidak alami. | Alami. |
BANYAK memiliki efek samping. | Bukan efek samping, tapi reaksi awal atau proses penyembuhan. |
Mahal. | Murah bahkan bisa gratis. |
Hasil yang terlihat dalam mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit cepat. | Hasil yang terlihat dalam mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit juga cepat bahkan DALAM KEBANYAKAN KASUS bisa lebih cepat lagi. |
Mencemari lingkungan. | Tidak mencemari lingkungan. |
Pengobatan tidak aman dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup. | Pengobatan aman dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup. |
Sebagai bukti dari kehebatan holistik tradisional, coba Anda nyalakan TV Anda di Minggu pagi dan tonton acara “Sehat Ala Gus Muh” di TransTV. Para pasien yang berobat di sana akan memberikan kesaksian bahwa dulu sebelumnya mereka pernah mendapatkan pengobatan medis konvensional tapi tidak sembuh-sembuh juga. Tapi setelah mendapatkan terapi ala Gus Muh, mereka pun sembuh secara alami, singkat, dan murah tanpa operasi.
Hal yang sama juga dialami oleh para pasien-pasien di acara “Sehat Bersama Akar Pinang” di Trans7.
Untuk bukti holistik modern, bisa Anda baca buku “The Miracle of Enzime” karya Dr. Hiromi Shinya (salah satu dokter holistik modern), yang mengobati pasien-pasiennya jauh lebih efektif dengan makanan.
Bukti-bukti lainnya yang adalah REALITA, bisa Anda temukan di rak-rak toko buku pengobatan alternatif yang menyodorkan kesaksian-kesaksian mereka yang sembuh dengan cara holistik (ditambah pernyataan para pasien bahwa sebelumnya mereka pernah mendapat perawatan medis tapi tidak sembuh-sembuh juga).
Bagi Anda yang “melek” internet, saya sarankan Anda juga mencari bukti via fasilitas Search Engine Google atau Yahoo. Di internet Anda akan mendapatkan BERJUTA-JUTA bukti kehebatan dan keefektifan sains holistik, ditambah dengan tunjangan bukti-bukti ilmiah. Ini semua adalah REALITA bukan sekedar pernyataan belaka. Inipun saya alami dalam kasus-kasus penyakit yang saya alami sendiri dan juga pasien-pasien saya.
.
Evidence Based Science Pengobatan Holistik
Seringkali kalangan medis konvensional memberikan pernyataan kepada masyarakat bahwa pengobatan holistik itu kurang/tidak memiliki bukti uji penelitian ilmiah (evidence based science). Pernyataan ini adalah salah besar karena pengobatan holistik, apalagi yang modern, memiliki banyak uji penelitian ilmiah bahkan LEBIH VALID dibandingkan penelitian medis konvensional. Kenapa saya mengatakan lebih valid dibandingkan penelitian medis konvensional? Karena 2 hal berikut ini:
- Penelitian medis konvensional lebih banyak dilakukan di laboratorium dan sedikit dilakukan di lapangan, sedangkan holistik menerapkan sebaliknya. Manusia dan makhluk hidup yang diteliti, habitat aslinya bukan di laboratorium yang statis, tapi di lingkungan bebas/asli yang “penuh warna”. Jadi kadar penelitian yang cenderung lebih banyak di laboratorium adalah kesalahan fatal dari suatu teknik penelitian.
- Hasil penelitian medis konvensional KURANG didukung oleh kesaksian dari para pasien, sedangkan hasil penelitian holistik BANYAK didukung oleh kesaksian para pasien. Ini adalah salah satu faktor yang masyarakat harus waspadai karena uji penelitian ilmiah sangat mudah dimanipulasi, sedangkan kesaksian hidup dari para pasien adalah bukti NYATA akan kemanjuran suatu pengobatan. Masih maukah Anda menyerahkan nyawa Anda pada suatu pengobatan yang tidak didukung dengan bukti nyata kesaksian para pasien?
Salah satu contoh uji ilmiah yang mendukung holistik adalah penelitian tentang khasiat jahe dalam memerangi kanker, seperti yang terpapar pada artikel berikut:
Jahe Menyebabkan Sel Kanker Rahim Mati
Jahe biasanya dikenal bermanfaat untuk mengurangi rasa mual dan mengendalikan peradangan. Namun para peneliti di University of Michigan Comprehensive Cancer Center menyelidiki manfaat baru dari jahe yaitu untuk mengobati kanker rahim.
Dalam studi laboratorium, para peneliti menemukan jahe bisa menyebabkan sel kanker rahim mati. Lebih lanjut lagi, cara sel kanker tersebut mati memperlihatkan bahwa jahe bisa menghindarkan masalah umum sel kanker rahim yang biasanya makin kebal terhadap perawatan secara konvensional.
Para peneliti mulai memperkenalkan hasil temuan mereka di dalam suatu sesi pertemuan tahunan American Association for Cancer Research.
Para peneliti menggunakan bubuk jahe, serupa dengan dijual pada toko-toko sembako, sebagai standar penelitian mereka. Bubuk jahe telah dilarutkan dalam air dan diberikan pada sel kanker rahim. Jahe memicu kematian sel di semua bentuk sel kanker rahim yang diuji.
Lebih dari itu, para peneliti menemukan bahwa jahe menyebabkan dua jenis kematian sel. Satu jenis, dikenal sebagai apoptosis, suatu proses yang menyebabkan sel kanker melakukan tindakan bunuh diri. Jenis kematian sel lainnya disebut autophagy, menyebabkan sel memakan atau menyerang diri sendiri (sesama sel kanker).
“Kebanyakan rahim para pasien kanker mengembangkan penyakit yang sering kumat karena reaksi penolakan alami terhadap pemberian kemoterapi baku akan apoptosis. Jika jahe dapat menyebabkan kematian sel autophagic sebagai tambahan terhadap apoptosis, ini bisa digunakan sebagai pengganti perawatan kemoterapi konvensional,” kata pengarang studi J. Rebecca Liu, M.D., Profesor Asisten obstetrics and gynecology di U-M Medical School dan anggota dari U-M Comprehensive Cancer Center.
Hasil studi ini baru awal, dan para peneliti merencanakan untuk menguji apakah mereka dapat memperoleh hasil serupa pada hewan percobaan. Penelitian pada jahe sebagai perawatan potensial untuk kanker rahim juga memperlihatkan jahe tidak memiliki efek samping dan mudah dikemas dalam bentuk kapsul.
Jahe efektif dalam mengendalikan peradangan apalagi peradangan yang menyebabkan berkembangnya sel kanker rahim. Dengan menghentikan reaksi peradangan, para peneliti menduga, jahe juga akan menghentikan sel kanker untuk bertumbuh.
“Dalam berbagai bentuk sel kanker rahim, kami menemukan bahwa jahe menyebabkan kematian sel kanker serupa atau lebih baik dibandingkan obat kemoterapi yang biasanya diterapkan untuk merawat sel kanker rahim,” ujar Jennifer Rhode, M.D., seorang gynecologic oncology di U-M Medical School.
Laboratorium Liu juga meneliti efek-efek yang terjadi pada kanker rahim oleh karena resveratrol, yaitu suatu zat yang ada pada anggur merah, dan curcumin, bahan aktif dalam golongan rempah-rempah. Sebagai tambahan, para peneliti di U-M Comprehensive Cancer Centerjuga menyelidiki jahe untuk mengendalikan rasa mual dari efek kemoterapi dan juga untuk mencegah kanker usus.
“Pasien menggunakan produk-produk alami baik sebagai pengganti atau digunakan bersamaan dengan kemoterapi, dan kita tidak mengetahui jika mereka manjur atau bagaimana mereka manjur. Kita tidak mengetahui bagaimana produk-produk ini berinteraksi dengan kemoterapi atau perawatan kanker lainnya. Tidak ada data klinis yang baik,” ujar Liu. Oleh karena itulah penelitian ini diadakan.
medicalnewstoday.com, 9 April 2006
.
Website Holistik Paling Banyak Dikunjungi oleh Para “Netter” di Seluruh Dunia
Untuk melihat artikel-artikel lainnya yang memuat kehebatan penyembuhan holistik dan laporan-laporan uji ilmiahnya, Anda bisa mengaksesnya di internet.
Berikut adalah 25 website kesehatan holistik paling banyak dikunjungi oleh para “netter” di seluruh dunia berdasarkan kategori Alexa.com. Anda bisa mengaksesnya untuk membuktikan sendiri kata-kata saya bahwa holistik memiliki standar ilmiah lebih tinggi dibandingkan medis konvensional. Di sini Anda akan menemukan banyak “evidence based science” yang jauh lebih valid/kredibel (karena didukung dengan “kesaksian” yang baik) dibandingkan medis konvensional.
Website Holistik Paling Banyak Dikunjungi |
Nama Website | URL | |
1. | Dr. Mercola | www.mercola.com |
2. | Prevention | www.prevention.com |
3. | Mothering | www.mothering.com |
4. | Health A to Z | www.healthatoz.com |
5. | Dr. Weil | www.drweil.com |
6. | LEF | www.lef.org |
7. | Gary Craig’s EFT | www.emofree.com |
8. | Weston A. Price Foundation | www.westonaprice.org |
9. | Dr. Chopra | www.chopra.com |
10. | Chet Day | www.chetday.com |
11. | HSI Baltimore | www.hsibaltimore.com |
12. | Health World Online | www.healthy.net |
13. | Dr. Mirkin | www.drmirkin.com |
14. | Seek Wellness | www.seekwellness.com |
15. | Shirley’s Wellness Cafe | www.shirleys-wellness-cafe.com |
16. | ChiroWeb | www.chiroweb.com |
17. | True Star Health | www.truestarhealth.com |
18. | Dr. Whitaker | www.drwhitaker.com |
19. | Consumer Lab | www.consumerlab.com |
20. | Dr. D’Adamo | www.dadamo.com |
21. | Dr. Stoll | www.askwaltstollmd.com |
22. | Gary Null | www.garynull.com |
23. | Holistic Healing | www.holisticmed.com |
24. | Whole Health MD | www.wholehealthmd.com |
25. | Charming Health | www.charminghealth.com |
Sekali lagi saya tekankan, ini adalah REALITA bukan sekedar PERNYATAAN ATAU TEORI BELAKA. Sekarang pengobatan manakah yang Anda pilih jadi prioritas kesehatan Anda?
Dt. Awan (Andreas Hermawan)
SUMBER : http://healindonesia.wordpress.coUNTUK PEMESANAN SEMAUA PRODUK HOLISTIC BIO MEDICINE SILAHKAN HUBUNGI BADRUDIN MUHSIN DI HP: 085227044550 / 021-91913103 email / YM : binmuhsin_group@yahoo.co.id//
Secara filosofi dapat dikatakan bahwa Konsep Kesehatan Holistic mengacu pada garis-garis yang telah ditetapkan Allah SWT (sunatullah), karena pelanggaran terhadap sunatullah akan mengakibatkan penyakit atau bencana-bencana lainnya. Diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda bahwasanya penyakit berasal dari perut. Selain itu diriwayatkan pula bahwa Rasullullah dalam menjaga kesehatan mengacu kepada beberapa hall seperti:
- Makan pada saat lapar dan berhenti sebelum kenyang.
- Tidur di awal malam dan bangun sebelum masuk waktu sholat Subuh serta tidak tidur lagi, begitupula tidak tidur setelah sholat Ashar.
- Selalu hidup optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar